Mengenal Radikalisme sebagai Suatu Paham atau Aliran yang Menginginkan Perubahan
Pengertian Radikal
Kata Radikal atau Radikalisme sering kita dengar dalam perbincangan maupun diskusi baik yang dilaksanakan secara remi maupun dalam obrolan sambil minum kopi. Namun pada saat diskusi masuk ke dalam ranah yang lebih mendalam dan menanyakan apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan Radikal
Sumber Foto: jurnalfaktual.id
atau Radikalisme, maka sering kali kita belum bisa menggambarkan perilaku atau pemikiran yang disebut sebagai perilaku atau pemikiran radikal tersebut.
Tulisan ini mencoba mengulas pengertian radikal dan radikalisme sesuai makna leksikal yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan juga menyajikan beberapa pendapat para ahli yang penulis petik dari beberapa artikel secara online.
Kata radikal (merupakan kata sifat/a) yang memiliki arti: 1. secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip): perubahan yang radikal. 2. Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan, dsb.) 3. Maju dalam berpikir dan bertindak (KBBI.1997:808).
Selanjutnya radikalisme (merupakan kata benda/n) yang memiliki arti: 1 paham atau aliran yang radikal dalam politik; 2. paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; 3. sikap ekstrem dalam suatu aliran politik. (KBBI.1997:808).
Ditinjau dari segi terminologisnya kata radikalisme berasal dari kata radiks yang berati pangkal ; sumber; dasar; bagian bawah; asal mula atau akar dalam istilah botani atau tumbuh-tumbuhan. (KBBI:1997:808) Makna kata akar (botani) selanjutnya dapat diperluas kembali sehingga memiliki arti pegangan yang kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang berpikir secara radikal pasti memiliki pemahaman yang lebih detail dan mendalam layaknya akar, serta keteguhan dalam mempertahankan kepercayaannya. Penambahan sufiks atau akhiran -isme, memberikan makna tentang sebuah pandangan hidup (paradigma), sebuah paham, keyakinan, atau sebuah ajaran yang sering disambungkan dengan suatu aliran atau kepercayaan tertentu.
Mengutip pendapat para ahli berkaitan dengan istilah radikalisme, berikut penulis sajikan pendapat dari Dawinsha yang mengatakan bahwa definisi radikalisme adalah sikap dari jiwa yang membawa kepada tindakan yang bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan kemapanan dan menggantinya dengan gagasan baru. sumber: www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-radikalisme/
Dalam kesempatan yang sama Horace M Kallen berpendapat bahwa Radikalisme memiliki keyakinan yang kuat akan kebenaran ideologi atau program yang mereka bawa. Dalam gerakan sosial, kaum radikalis ini akan memperjuangkan keyakinan yang mereka anut secara kuat. www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-radikalisme/
Apa Faktor Penyebab Munculnya Radikalisme?
Upaya pencegahan gerakan radikalisme tidak cukup hanya dengan memahami arti dariistilah radikalm atau radikalisme tanpa mengetahui akar penyebab munculnya radikalisme tersebut.
Gerakan radikalisme sesungguhnya bukanlah gerakan yang muncul secara tiba-tiba. Munculnya gerakan radikalisme ini memiliki latar belakang yang sekaligus menjadi pendorong menculnya gerakan radikalisme. Faktor-faktor yang diduga memicu timbulnya gerakan radikalisme ini adalah sebagai berikut.
1. Faktor Sosial Politik:
Ditinjau dari sudut sosial dan politik kita dapat melihat bahwa konflik konflik yang terjadi di masyarakat yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok radikal ini ternyata berakar dari permasalahan sosial-politik. Kaum radikal memandang secara historis bahwa kelompoknya tidak diuntungkan oleh peradaban global saat ini sehingga mereka melakukan perlawanan terhadap kekuatan yang sedang mendominasi. dengan membawa simbol-simbol tertentu dan slogan keagamaan mereka berusaha menyentuh emosi keagamaan masyarakat serta melakukan penggalangan kekuatan untuk mencapai tujuan politiknya.
2. Faktor Emosi Keagamaan
Salah satu penyebab munculnya gerakan radikalisme adalah adanya faktor sentimen keagamaan termasuk adanya rasa solidaritas keagamaan yang tinggi terhadap sesama kelompok yang merasa tertindas oleh kekuatan tertentu. Yang dimaksud dengan emosi keagamaan dalam konteks ini adalah agama sebagai pemahaman realitas yang sifatnya interpretatif, jadi sifatnya adalah subjektif sesuai dengan penafsiran masing-masing.
3. Faktor Kultural
Faktor kultural memiliki andil yang cukuop besar dalam munculnya gerakan radikalisme. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena secara kultural di dalam masyarakat selalu ditemukan usaha-usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring-jaring kebudayaan tertentu yang dianggap tidak sesuai (Musa Asy'ari). Faktor kultural yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu antitesa atau pertentangan terhadap budaya sekularisme. Sekularisme adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan.

No comments:
Post a Comment